Senin, 21 Juni 2010

nyahahahah, TAEMIN FANFIC PART 3

Astaga, taemin! Disitu aku mulai berpikir untuk pulang ke Indonesia karena Korea sudah benar-benar menyebalkan.
Taemin: tisu gratis…tisu gratis buat yang lagi menangis..hehehe
Aku mengambil satu tisu yang ia hambur-hamburkan.
Saya: makasih ya.
Aku menyeka air mata dan ku keluarkan cairan hidung yang meleber-leber. Kemudian aku berjalan menuju taemin dan memasukan tisu yang ku gunakan ke kantongnya.
Taemin: astaga! Kau jorok sekali! Ish!
Entah sedang apa aku ini. Pikiran ku mungkin telah kosong karena beberapa hari ini, kehidupan sedang mengujiku. Akhirnya aku memungut dan merapikan tisu-tisu yang teamin hambur-hamburkan. Aku terduduk lemas. Lebih lemas dari yang tadi.
Taemin: boleh duduk ya? Horee!
Saya: taemin, kau tau?
Taemin: apa?
Saya: aku bahkan belum menjawab apalagi mempersilahkan, kau malah bilang hore? Bodoh sekali kau! Kau tau? Kau makhluk terbodoh se-Korea yang pernah ku kenal! Kau makhluk paling menyebalkan kedua setelah jung hyo, kau….(pakai bahasa Indonesia) lo tuh kayak tai ya??? Lo cuma ganggu hidup gw, apa itu kerjaan lo selama ini, huh?
Taemin terlihat kebingungan tetapi dengan polosnya menyimak dengan serius dan mencoba mengerti apa yang ku katakan.
Saya: kamu itu ya taemin…kamu…
Yaaah, terjadi lagi. Aku tak bisa menahan air mata untuk kedua kalinya. Aku mengangis lagi. Terlebih di depan seseorang. Ah sudahlah. Sudah nggak kuat lagi. Tetapi taemin kemudian berkata serius.
Taemin: dan kau juga wanita pembohong.
Saya: untuk apa jujur pada orang yang tidak dikenal?
Taemin: setidaknya aku bisa jadi temanmu.
Saya: aku tidak butuh. Hanya orang lemah yang butuh hal-hal cengeng seperti itu…
Taemin: oke..oke... kau sudah terlalu sangat kuat. Tapi aku masih boleh ikut dengan mu kan?
Saya: ikut kemana?
Taemin: kemana pun kau pergi…hehehe… habis, kau yang membuatku jadi bolos…
Saya: ih, siapa yang mengajak mu dasar aneh!
Kami berdua duduk dan masing-masing diam. Tiba-tiba aku kaget setengah mampus. Ditaman yang sesepi ini, beberapa anak SMA lain berteriak sangat histeris.
Anak2 SMA: KYAAAAAAAAA!!!! TAEMIN ADA DISINI….. LIHAAAAT!! AAAAAAAH…..!!
Mereka kemudian menyampari kami dan berteriak-teriak didepan taemin. Taemin terlihat begitu bingung dan nyengar-nyengir terpaksa. Ku diamkan saja. Aku tidak tau apa urusan mereka. Manusia-manusia tidak jelas. Tetapi secara cepat taemin menarik tangan ku dan mengajakku kabur. Kami menaiki bus dan dengan cepatnya pintu bus tertutup. Segerombolan anak-anak SMA tersebut akhirnya tidak bisa mengejar kami lagi.
Taemin terlihat terengah-engah tetapi dia memaksa bicara.
Taemin: haduh, apa-apaan mereka itu? Membuat orang bingung saja…huh… nia-noona, kau tidak apa-apakan?
Saya: memang nya aku diculik?
Taemin: oh, berarti kau baik-baik saja. Hmm, sudah naik bus begini, enakan kemana ya? Kau mau kemana?
Saya: aku mau pulang.
Taemin: hei, aku yakin kau belum menjelajah Korea…setidaknya Seoul… bagaimana kalau ku antar kau be…
Saya: tidak terima kasih. Aku turun sini.
Taemin: eh…eh… aah, kau ini….
Dan kesialan aku bawa pulang kerumah. Taemin ikut turun! Oh my, ini cowo terlalu. Dia mengikuti ku dari belakang. Sudahlah. Aku sudah pasrah dengan semua ini.
Ia masih membuntutiku. Bahkan sampai di depan pintu apartemen ku. Aku pun menoleh untuk melototinya dan berharap dia takut dan pergi. Tetapi itu tidak bekerja.
Taemin: waaaaaah, ini toh apartemen mu? Aku boleh tidak sering-sering main ke sini?
Aku menatapnya dengan wajah sinis.
Saya: heh kau, sekarang ini aku malah ingin mengusirmu pulang… mana mungkin aku mengundang mu lagi? Dasar sinting! Pulang sana! Menyusahkan orang saja! Sana sana!
Aku membuka pintu apartemen ku dan menutupnya segera. Tetapi kaki taemin malah menahan pintu itu dan ia kemudian berteriak kesakitan. Ia terduduk dilantai sambil melepaskan sepatu dan memegangi kakinya. Aku merasa jijik karena kelakuannya sungguh aneh dari awal pertemuannya dengan ku. Aku yakin dia ini membawa kesialan.
Saya: kau pikir aku akan iba? Tidak akan pernah. Selamat sore.
Aku pun menutup pintu ku. Setelah aku menguncinya, aku bersantai di sofa dan melepaskan tas selempang ku. Tiba-tiba handphone-ku berbunyi. Hanya ada nomor. Siapa ini?
Saya: halo? Dengan siapa ini?
Di seberang sana: aku taemin! Aduuuh, setidaknya kau obati dulu kaki ku… kau ini punya perasaan tidak sih? Aku sungguh tidak bisa jalan… apalagi pulang… tolong obati kaki ku. Ku mohoon… aduuuh, sakit sekali…
Aku mematikan handphone-ku dan menghela nafas. Kenapa orang yang sangat menyebalkan kau kirim untuk ku, Tuhaaan?? Haaaaaah…
Aku membuka pintu dan melihat taemin berdiri. Aku menatapnya dengan tampang enek.
Saya: sepertinya kau sudah tidak apa-apa? Sekarang, jangan ganggu aku lagi…
Taemin: hei Indo, kemarikan kepala mu dulu…
Saya: untuk apa?
Tiba-tiba tangan taemin memegang kepala ku. Hei, hei, mau apa dia? Apa dia mau mencium kening ku?? Oh, tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaak………
To be continued…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar