Taemin: nia! Kau kenapa? Kau mengigau kacau sekali…
Sekarang aku bisa bernafas. Aku tersengal-sengal.
Taemin: baru ditinggal sebentar saja sudah mimpi buruk…bagaimana kau ini….
Saya: aku tidak bisa bernafas dan…..
Taemin: tadi bantal menutupi wajah mu… jelas saja kau sulit bernafas…
Saya: aku bermimpi buruk sekali….
Taemin: ya, itu terlihat dari cucuran keringat mu…
Bodoh. kau yang membuat mimpi ku jadi SANGAT BURUK.
Taemin: ini lap-nya. seka keringat mu. mau mandi tidak?
Aku mengangguk.
Taemin: ya sudah sana. Eh… kau punya dalaman tidak?
Aku menamparnya.
Taemin: heh! Mengapa kau menamparku? Aku kan hanya tanya… punya tidak? Kalau tidak punya ya aku belikan…
Aku menamparnya lagi.
Taemin: aduuuh… ini sakit tau! Ya sudah, terserah mu kalau tidak mau pakai dalaman.
Aku menamparnya untuk ketiga kali.
Taemin: baik! Baik! Aku diam! Aku diam!
Saya: suruh susternya yang beli.
Taemin hanya menghela nafas kesal lalu keluar. Hitung-hitung impas ia telah membuat mimpi ku sangat buruk di akhir cerita. Aku bergegas mandi. Saat tiba di kamar mandi, aku menanggalkan pakaian. Ketika hendak menggayung, aku melihat makhluk hidup. Dan makhluk ini yang paling membuat ku takut dimuka bumi. Kecoak.
Saya: HIAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
Aku mengambil handuk dan buru-buru membuka pintu kamar mandi. Aku jatuh. Aku masih histeris. Saat ku sadar aku dalam keadaan jatuh, aku merasa dibawah ku ini empuk.
Taemin: aduuuuh…beraaaaattt…..heee
Saya: TAEMIN! TAEMIN! DEMI TUHAAN…ADA KECOAK…SUMPAH GA BOHONG…itu..itu… aduuuh, najis sangat….
Dan hal yang lebih menjijikan dari kecoak adalah…aku masih mengenakan handuk, belum berpakaian, dan di depan taemin. Bagus. Aku menampar taemin untuk ke empat kalinya.
Saya: TUTUP MATA MU…..TAEMIIIIIIIN!!!
Aku berlari dan bersembunyi di balik gorden.
Taemin: aduuuuh, kenapa mainan mu tamparan sih??? Dasar cewe kasar…lagipula memang aku nafsu? Kau itu langsing2 tapi beratnya tidak ideal. Mana kecoak nya?
Saya: di gayuuuuung…haaaaa,jijiiiii
Taemin: sudah aku buang tuh. Sana mandi lagi.
Saya: kau keluar dulu bodoh….
Taemin: aku tau….suster akan mengantar pakaian dalam mu sedikit lagi.
Saya: terima kasih, taemin-sshi.
Taemin: kau panggil aku apa?
Saya: tidak ada siaran ulang.
Taemin: ulangi atau aku intip kau?
Saya: pergi atau ku sentil kau?
Taemin: ulangi!
Saya: pergi!
5 menit kami gunakan untuk menyebutkan kata-kata itu secara bergantian.
Tiba-tiba taemin menyibak gorden nya.
Taemin: ulangi tidak? (ngotot)
Saya: baik, akan ku ulangi. Tapi terima lah ini, taemin-sshi!
Aku menamparnya untuk yang kelima kali nya sampai pipinya benar-benar merah. Dia hanya meng-aw-aw saja dan pergi. Orang sinting!
Aku telah selesai berpakaian. Tiba-tiba seorang suster datang.
Suster: maaf, jika adik sudah selesai berpakaian, adik diminta untuk menemui taemin di depan pavilion.
Saya: ng? iya, terima kasih. Suster kau tau? Tadi ada kecoak. Menjijikan sekali. Aku harap ruangan ini bisa di steril kan. Hanya itu. terima kasih mau menerima saran ku.
Suster: dengan senang hati.
Ia tersenyum lalu pergi. Aku memakai jaket untuk pergi menemui taemin.
Saya: ada apa?
Taemin: sakit.
Saya: salah sendiri.
Taemin: tiup.
Saya: apa?
Taemin: tiup pipi ku.
Saya: idih, ogah!
Taemin: kau tidak tau apa?? Ini sakit sekali tau! Kau itu jadi wanita kasar sekali! Kenapa kau ini? Tidak bisa NORMAL SAJA APA???
Ya ampun, aku takut kalau diteriaki. Tapi sebenarnya aku berani. Tapi kenapa dengan taemin aku takut? Aduuuh, lawan…lawan…
Saya: a..aku… aku tidak kasar kok!
Taemin: APA??!
Taemin melototi ku. Aku melototi ia balik. Tetapi aku kalap. Mata nya seram sekali seperti marah sungguhan. Tapi, masa taemin bisa marah?
Saya: ng…taemin marah ya?
Taemin: IYA! SEKARANG TIUP PIPI KU ATAU AKU AKAN….
Katanya kasar sekali.
Saya: iya! Iya! Tiup saja kan?
Taemin: iya, tiup! Cepat lakukan! Sakit sekali tau!
Saya: iya iya…
Aku mendekatkan bibir ku ke pipi nya agar bisa meniup. Aku jijik dengan pose ini. Di sela aku meniup pipi nya, taemin memegang pundak ku dan mendorongnya.
Apa yang terjadi? Tentu para pembaca tau itu. dan kali ini aku benar-benar bodoh…
To be continued…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar