Senin, 28 Juni 2010

KUAT = TIDAK LEMAH PART 5

Aku ingin tidur. Aku lelah sekali. Setiap hari harus seperti ini. aku ingin sekali beristirahat. Mengingat aku tidak mempunyai siapa pun kecuali semangat hidup, lebih baik aku di istirahat kan saja. Aku juga tidak pernah menginginkan penyakit ini, maka dari itu, tolong ambil aku!

Seseorang: jangan bilang seperti itu!

Aku menoleh ditengah rintihan ku. Disana ada min ho yang tertahan tembok transparan. Ia menjulurkan tangannya.

Min ho: pilihlah tangan ku untuk kembali atau kau pergi ke jalan putih didepan mu, itu terserah mu.

Saya: ini jalan apa?

Min ho: jalan yang mengantarkan mu untuk tidur dan beristirahat jika kau memang lelah.

Aku melihat kejalanan yang menyilaukan itu. kata min ho jika aku ikuti jalan itu, aku bisa beristirahat dengan tenang. Aku berjalan menuju jalanan itu.

Min ho: kalau begitu, jangan lupakan aku.

Aku menoleh kembali pada min ho.

Min ho: selamat tidur, kau akan baik-baik saja. Tapi, apa aku boleh meminta sesuatu untuk terakhir kali?

Aku melihat min ho dalam-dalam.

Saya: apa?

Min ho: boleh aku memeluk mu?

Aku mengangguk dan berjalan ke arahnya. Tiba-tiba tembok transparan yang menghalangi perlahan menghilang. Min ho memelukku. Tubuhku menjadi terasa hangat.

Min ho: terima kasih kau bersedia memelukku. Ini berarti kau bersedia kembali untuk sadar.

Aku terbelalak. Aku tidak jadi mati maksud mu? aku melepas pelukkannya dan berlari kearah jalan yang silau itu. tetapi justru sekarang jalanan itu yang dihalangi tembok transparan. Aku menggedor-gedor tembok tersebut tetapi percuma saja tidak mau menghilang. Aku berlutut dan menangis.

Min ho: kau yang memilihku.

Dalam isakan yang deras, aku menghujami min ho dengan makian.

Saya: aku hanya ingin istirahat….huaaaaahuhuhuh, hiks…..aku lelah…aaaah…huhuhuhuaaaaa……

Aku mengusap air mataku dengan lengan ku. Aku merasa sangat terpuruk. Ditambah sejuta kenangan pahit kehidupan yang terbayang jelas di kepala ku. Aku lelah sekali. Aku hanya ingin tidur tetapi ternyata belum bisa. Tiba-tiba min ho berbicara.

Min ho: kau mencintai ku bukan?

Aku masih terus terisak-isak.

Min ho: aku akan mencintaimu disaat kau benar-benar membutuhkan seseorang.

Aku tidak mengindahkan perkataanya. Yang terpikir oleh ku sekarang hanyalah, harus bagaimana lagi sekarang? Aku harus mencari jalan lain.

Min ho: segeralah terbangun. Aku menunggu disamping mu. aku akan menjanjikan mu sesuatu hingga kau semangat untuk menjalani kehidupan mu lagi. Aku mohon kau harus bangun.

Tiba-tiba min ho menghilang berserta tembok transparan yang menghalangi jalan silau itu. aku berlari masuk kedalam jalanan silau itu. aku berharap sekarang aku dapat beristirahat.

To be continued…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar