Taemin: hei! Kau ini kenapa? Mimik mu seperti ingin buang air besar saja…
Saya: hah? Memangnya kau ini mau apa sih?
Ah, bodoh. Ternyata hanya ingin berbisik.
Taemin: eh, tidak jadi deh nanti saja.
Hi, aneh!
Saya: ya sudah,kusarankan kau pulang sekarang.
Taemin: aku malah berencana menginap…hehehe…
Saya: apa? Sudah cukup untuk hari ini dan….PULAAAAAAAAANG!!!
Taemin: hei! Iya iya! Tidak usah diteriakkan juga aku tau…. Aku kan Cuma bercanda…
Saya: huh, ayo ambil tas mu. Oh, aku mau ke mini market…
Taemin: hore bareeeng…
Kami berdua memutuskan berpisah setelah aku selesai berbelanja. Di depan mini market.
Taemin: (berbisik) eh, nanti kalau aku sudah pergi, kau pergi ke toko motor didepan apartemen mu lalu kasih kan jepitan yang kuberi kepada penjualnya, ya?
Aku berpikir dan bingung.
Taemin: ya tidak?
Saya: untuk apa?
Ketika ku bertanya seperti itu, dia malah kabur.
Saya: hei!
Taemin: sudah! Lakukan apa yang ku katakan tadi! Sampai jumpa!
Haaah, apa maksudnya?
Akhirnya aku sampai di depan toko tersebut. Sebelum kumasuki, aku melepas jepitan yang diberikan taemin. Jepitan yang aneh dan norak. Jepitan tersebut berbentuk kunci berwarna emas. Kepala kunci berbentuk hati dan bersayap. Setelah melihat jepitan, aku masuk ke dalam toko motor yang barang-barangnya terbilang ‘tidak murah’. Aku menghampiri penjual toko ini untuk menunjukkan jepitannya.
Saya: emm, permisi…aku mau kau melihat ini…
Si penjual: ooooohh, ya ya ya…. Mari mari kesini… ikuti saya… ayo…
Aku enggan akan semua ini. Sebenarnya apa yang terjadi pada jepitan itu?
Si penjual: mari mari sini… kunci ini milik vespa matic ini… silahkan… mau dikendarai langsung atau di antar ke rumah anda?
Saya: hah? Ehm, anda salah orang… aku kesini bukan mau beli benda ini…
Si penjual: tapi ini milik anda… bagaimana? Hei kau sini! Tolong antar benda ini ke rumah noona ini segera… alamatnya sudah kucantumkan…
Saya: hei, bapak tau alamat saya?
Si penjual: pemuda itu yang memberitahu… kau pasti orang yang berarti baginya. Vespa matic 50juta ku akhirnya terjual…. Uhuhuhu… tapi tak apa aku bahagia… hahaha….
Saya: tapi saya….
Si penjual: ayo ayo pulang…. Toko nya sudah mau tutup… atau kau ingin diantar juga bersama motor ini…
Aku keluar dan pergi cepat-cepat dari toko itu. Aku tidak suka ini. Pasti ada maksud di balik ini. Aku lebih menyukai kunci nya daripada motor butut yang diperbarui itu. Apa-apaan taemin sialan itu? Lihat saja nanti.
Aku tengah menonton TV dan berbaring di sofa. Tiba-tiba bel pintu berbunyi. Aku membuka pintu.
Seseorang: silahkan tanda tangan di surat terima ini.
Aku melihat isi surat terima itu. Bertuliskan ‘Vespa Matic Lunas dan Diterima’
Saya: aku tidak mau. Suruh yang beli saja yang tanda tangan.
Ketika aku hendak menutup pintu, abang2 pengantar barang itu menahan pintu dengan kaki nya.
Seseorang: tanda tangan atau…
Saya: atau apa?
Seseorang: CEPAT TANDA TANGAAAAAN!!!
Saya: eh…iya iya…
Ya ampun, aku takut kalau diteriaki seperti itu. Aduh aduh. Aneh aneh.
Hari minggu pagi. Matahari seperti masih ngantuk. Sama seperti ku. Tetapi aku langsung terjaga ketika handphone-ku berdering. Tenonee..noo..neeeet…
Di seberang sana: selamat pagi! Kau sudah save nomor ponsel ku belum? Oh, bagaimana kalau kita jalan-jalan menggunakan vespa baru mu… mau mau??
Aku menutup telepon nya. Orang gila.
Tetapi handphone-ku berdering untuk kedua kali.
Taemin: mengapa kau tutup? Kalau kau tidak mau jalan-jalan, aku saja yang main ke apartemen mu…boleh kan?
Saya: tunggu aku hari senin.
Taemin: he? Mau ngapain?
Aku menutup telepon nya. Sekarang aku mau bersantai dan meluapkan ingatan-ingatan yang aneh yang mengganjal di otak ku akhir-akhir ini. Oh ya, dipercepat aja kali ya cerita nya.
Aku memandang vespa matic yang basah kuyup karena terguyur hujan tadi malam. Dengan terpaksa aku memakai vespa tersebut kesekolah. Kalau bukan karena ingin ku kembalikan, aku tidak akan menyentuh vespa ini secuil pun. Aku menghubungi taemin sebelum aku berangkat kesekolah.
Taemin: halo? Ada apa nia-noona?
Saya: tunggu aku di depan gerbang chungdam (nama sekolah kami), aku sampai kesana 5menit lagi.
Taemin: he? Kita mau bolos lagi?
Ku tutup telepon ku dan mulai ku starter hingga vespa ini berjalan.
Di sekolah…
Taemin: wah! Kau cocok sekali pakai vespa ini? Hahaha…. Pilihanku tidak salah…
Saya: ini kuncinya.
Taemin: he..hei! ini ku berikan untuk mu…mengapa kau kembalikan lagi?
Saya: anggap saja anda tidak pernah mengenal saya. Saya harap anda BISA menjauhi saya. Selamat pagi dan selamat tinggal. Permisi.
Mimik wajah taemin terlihat membeku. Ia merasa seperti ada yang menamparnya.
Dan aku? Kehidupan ku akan kembali seperti semula. Aku pun secara tidak sadar tersenyum. Tetapi tiba-tiba aku merasa kan sakit yang parah dan begitu dalam. Aku berdarah. Betis ku berdarah. Rupanya ada yang menusuk ku. Siswa itu kabur. Dia memakai kupluk dan aku tidak bisa melihatnya. Aku sudah tidak kuat, ini sakit sekali. Aku menangis. Aku takut aku tidak bisa berjalan lagi. Aku mulai lemas. Sebelum aku jatuh tersungkur, aku mendengar anak-anak lain berteriak histeris dan…aku melihat taemin berlari kearahku.
To be continued…
Ah, bodoh. Ternyata hanya ingin berbisik.
Taemin: eh, tidak jadi deh nanti saja.
Hi, aneh!
Saya: ya sudah,kusarankan kau pulang sekarang.
Taemin: aku malah berencana menginap…hehehe…
Saya: apa? Sudah cukup untuk hari ini dan….PULAAAAAAAAANG!!!
Taemin: hei! Iya iya! Tidak usah diteriakkan juga aku tau…. Aku kan Cuma bercanda…
Saya: huh, ayo ambil tas mu. Oh, aku mau ke mini market…
Taemin: hore bareeeng…
Kami berdua memutuskan berpisah setelah aku selesai berbelanja. Di depan mini market.
Taemin: (berbisik) eh, nanti kalau aku sudah pergi, kau pergi ke toko motor didepan apartemen mu lalu kasih kan jepitan yang kuberi kepada penjualnya, ya?
Aku berpikir dan bingung.
Taemin: ya tidak?
Saya: untuk apa?
Ketika ku bertanya seperti itu, dia malah kabur.
Saya: hei!
Taemin: sudah! Lakukan apa yang ku katakan tadi! Sampai jumpa!
Haaah, apa maksudnya?
Akhirnya aku sampai di depan toko tersebut. Sebelum kumasuki, aku melepas jepitan yang diberikan taemin. Jepitan yang aneh dan norak. Jepitan tersebut berbentuk kunci berwarna emas. Kepala kunci berbentuk hati dan bersayap. Setelah melihat jepitan, aku masuk ke dalam toko motor yang barang-barangnya terbilang ‘tidak murah’. Aku menghampiri penjual toko ini untuk menunjukkan jepitannya.
Saya: emm, permisi…aku mau kau melihat ini…
Si penjual: ooooohh, ya ya ya…. Mari mari kesini… ikuti saya… ayo…
Aku enggan akan semua ini. Sebenarnya apa yang terjadi pada jepitan itu?
Si penjual: mari mari sini… kunci ini milik vespa matic ini… silahkan… mau dikendarai langsung atau di antar ke rumah anda?
Saya: hah? Ehm, anda salah orang… aku kesini bukan mau beli benda ini…
Si penjual: tapi ini milik anda… bagaimana? Hei kau sini! Tolong antar benda ini ke rumah noona ini segera… alamatnya sudah kucantumkan…
Saya: hei, bapak tau alamat saya?
Si penjual: pemuda itu yang memberitahu… kau pasti orang yang berarti baginya. Vespa matic 50juta ku akhirnya terjual…. Uhuhuhu… tapi tak apa aku bahagia… hahaha….
Saya: tapi saya….
Si penjual: ayo ayo pulang…. Toko nya sudah mau tutup… atau kau ingin diantar juga bersama motor ini…
Aku keluar dan pergi cepat-cepat dari toko itu. Aku tidak suka ini. Pasti ada maksud di balik ini. Aku lebih menyukai kunci nya daripada motor butut yang diperbarui itu. Apa-apaan taemin sialan itu? Lihat saja nanti.
Aku tengah menonton TV dan berbaring di sofa. Tiba-tiba bel pintu berbunyi. Aku membuka pintu.
Seseorang: silahkan tanda tangan di surat terima ini.
Aku melihat isi surat terima itu. Bertuliskan ‘Vespa Matic Lunas dan Diterima’
Saya: aku tidak mau. Suruh yang beli saja yang tanda tangan.
Ketika aku hendak menutup pintu, abang2 pengantar barang itu menahan pintu dengan kaki nya.
Seseorang: tanda tangan atau…
Saya: atau apa?
Seseorang: CEPAT TANDA TANGAAAAAN!!!
Saya: eh…iya iya…
Ya ampun, aku takut kalau diteriaki seperti itu. Aduh aduh. Aneh aneh.
Hari minggu pagi. Matahari seperti masih ngantuk. Sama seperti ku. Tetapi aku langsung terjaga ketika handphone-ku berdering. Tenonee..noo..neeeet…
Di seberang sana: selamat pagi! Kau sudah save nomor ponsel ku belum? Oh, bagaimana kalau kita jalan-jalan menggunakan vespa baru mu… mau mau??
Aku menutup telepon nya. Orang gila.
Tetapi handphone-ku berdering untuk kedua kali.
Taemin: mengapa kau tutup? Kalau kau tidak mau jalan-jalan, aku saja yang main ke apartemen mu…boleh kan?
Saya: tunggu aku hari senin.
Taemin: he? Mau ngapain?
Aku menutup telepon nya. Sekarang aku mau bersantai dan meluapkan ingatan-ingatan yang aneh yang mengganjal di otak ku akhir-akhir ini. Oh ya, dipercepat aja kali ya cerita nya.
Aku memandang vespa matic yang basah kuyup karena terguyur hujan tadi malam. Dengan terpaksa aku memakai vespa tersebut kesekolah. Kalau bukan karena ingin ku kembalikan, aku tidak akan menyentuh vespa ini secuil pun. Aku menghubungi taemin sebelum aku berangkat kesekolah.
Taemin: halo? Ada apa nia-noona?
Saya: tunggu aku di depan gerbang chungdam (nama sekolah kami), aku sampai kesana 5menit lagi.
Taemin: he? Kita mau bolos lagi?
Ku tutup telepon ku dan mulai ku starter hingga vespa ini berjalan.
Di sekolah…
Taemin: wah! Kau cocok sekali pakai vespa ini? Hahaha…. Pilihanku tidak salah…
Saya: ini kuncinya.
Taemin: he..hei! ini ku berikan untuk mu…mengapa kau kembalikan lagi?
Saya: anggap saja anda tidak pernah mengenal saya. Saya harap anda BISA menjauhi saya. Selamat pagi dan selamat tinggal. Permisi.
Mimik wajah taemin terlihat membeku. Ia merasa seperti ada yang menamparnya.
Dan aku? Kehidupan ku akan kembali seperti semula. Aku pun secara tidak sadar tersenyum. Tetapi tiba-tiba aku merasa kan sakit yang parah dan begitu dalam. Aku berdarah. Betis ku berdarah. Rupanya ada yang menusuk ku. Siswa itu kabur. Dia memakai kupluk dan aku tidak bisa melihatnya. Aku sudah tidak kuat, ini sakit sekali. Aku menangis. Aku takut aku tidak bisa berjalan lagi. Aku mulai lemas. Sebelum aku jatuh tersungkur, aku mendengar anak-anak lain berteriak histeris dan…aku melihat taemin berlari kearahku.
To be continued…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar